Pages

Thursday, June 6, 2019

MERAGUKAN AGAMA SENDIRI, BOLEHKAH?

Matahari sudah membumbung cukup tinggi. Makin lama sinarnya membuat wajahku panas. Aku pun terbangun. Begitulah alarm natural di kamarku.

Aku melihat whatsapp, puluhan pesan telah masuk. Hampir semuanya seputar urusan hari permaafan formal internasional. Namun ada satu yang menarik; urusan meragukan iman.

Oh ha, Mentari bukanlah nama sebenarnya. Kami tidak pernah bertemu fisik, hanya di FB saja.

---

Mentari: Assalamualaikum Gus.
Minal Aidin wal Faizin
Maaf lahir batin..🙏
Gus, saya boleh curhat dikit Ndak? Beberapa bulan lalu saya baca tulisan seorang fisikawan, bahwa bumi ini sudah terbentuk jutaan tahun. Manusia pertama sendiri diperkirakan 250 ribu tahun. Tapi agama baru hitungan 8-9 ribu tahun.

Ditambah lagi sy melihat ada banyak bentuk kekurangan dalam agama. Soal poligami dan perbudakan misalnya. Setelah membaca itu jujur sy menjadi agnostik.

Sebenarnya sy masih percaya Tuhan, tapi saya ragu pada agama. Mohon pencerahannya Gus. Bantu saya kembali yakin pada agama ini. Sy fakir ilmu, sy tidak tahu bacaan apa yg bisa mengembalikan keyakinan saya pada agama. Mohon petunjuk Gus 🙏

Aan: Hai Mentari.. Selamat menikmati liburan lebaran ya...
Waaahh kereen bacaanmu. Begini.
Menurutku, kita selalu punya ruang untuk meragukan apapun, termasuk agama. Aku melihatnya hal itu bagian dari pendewasaan imani.

Perbudakan, perang, poligami, aahh.... Kamu tahu, betapa sulitnya aku sendiri menghadapi hal2 tersebut dalam konstelasi keimanan dan keislamanku.

Aku tidak tahu apakah aku harus bersedih atau gembira dengan situasimu saat ini. Namun menurutku tugas utama manusia adalah menjadi manusia; memanusiakan manusia --tak peduli ia punya agama atau tidak; berpoligami atau tidak; percaya kuburan atau tidak, atau yang lain ya...

Intinya, tugas kita adalah BERBUAT BAIK (menjadi rahmat bagi semuanya) sebagaimana tugas Gusti.

Maka, aku sangat bersedih manakala situasimu saat ini memengaruhimu menjalankan tugas sebagai manusia.

Teruslah meragukan keimananmu NAMUN jangan pernah RAGU sedetikpun untuk menjalankan misimu sebagai manusia ya.

Thank youuu

Mentari: Terharu sy bacanya gus..
Makasih banyak pencerahannya..🙏

Aan: :)

---

Lamat-lamat aku dengar Nirwana dari Gigi. Rupanya Amiroh tengah bekerja keras dengan berkas-berkasnya.

No comments:

Post a Comment