Aku meyakini jodoh dalam perkawinan bermakna tujuan, destinasi setiap manusia, yakni kebahagiaan.
Ada yang bahagia dengan cukup kawin sekali saja selamanya. Namun tidak sedikit yang harus bergonta-ganti "pesawat" agar sampai ke tujuan.
Tiap orang memiliki jalan penerbangan masing-masing. Tak terkecuali cerita penerbangan Wulan dan Irman.
Keduanya berbeda agama. Wulan Protestan, Jawa ningrat, ASN. Sedangkan Irman, Islam Sunni, berdarah Madura, swasta. Wulan lebih senior tiga tahun ketimbang Irman. Keduanya saling cinta setelah jodoh mereka dengan dua orang sebelumnya berakhir.
"Hatiku sudah sangat rapat terkunci untuk laki-laki lain, Gus. Aku tidak mudah mempercayai laki-laki. Tapi Irman berbeda dari sebagian besar lelaki yang berusaha mendekatiku. Kami berencana melanggengkan ikatan cinta kami dalam perkawinan beda agama," ujar Wulan.